categorymenu

Tips Mengemudi Kala Hujan

Tips Mengemudi Kala Hujan

Tips Mengemudi Kala Hujan
Dalam artikel ini saya ingin membagikan info teraktual mengenai tips mengemudi kala hujan

Sebagaimana telah diketahui bersama, saat hujan turun sebagian besar pengemudi mobil akan meperlambat laju kendaraan guna menghindari kecelakaan dari pengguna jalan lainnya dan Andreas selaku Koordinator Service Wilayah IBT (Indonesia Bagian Timur) PT Astra International Tbk menyatakan bahwa cara tersebut sudah benar

"Jaga jarak aman dengan mobil lainnya baik di depan maupun di belakang harus dilakukan," kata Andreas

Namun bukan hanya itu saja, masih ada beberapa hal lain yang juga harus diperhatikan oleh pengemudi dan di bawah ini kita akan membahas satu per satu tips mengemudi kala hujan

a) Sebelum Jalan

1) Cek Kondisi Fisik


Tips Mengemudi Kala Hujan
Saat musim hujan piringan cakram rem pada roda terkena air cipratan dari genangan air di jalan dan sisa-sisa air tersebut bisa mengakibatkan sistem rem tidak bekerja dengan baik

"Lakukan menekan pedal rem berulang kali agar sisa-sisa air yang menempel pada disc brake ataupun brake pad bisa hilang," ujar Andreas


Tips Mengemudi Kala Hujan
Andreas juga menyarankan agar saat musim hujan para pemilik mobil rutin mengecek kondisi parts yang berbahan karet, khususnya komponen wiper depan dan belakang, karet pintu, drain plug body dan bagian mobil lainnya dan dipastikan dalam kondisi prima. Karet wiper dipastikan masih bagus sehingga membersihkan air secara rata diseluruh kaca, ban dipastikan terisi angin dengan tepat ataupun karet pintu dipastikan masih bagus agar pintu tertutup rapat


Tips Mengemudi Kala Hujan
Hal tersebut ditujukan guna menjaga agar saat kondisi hujan komponen-komponen tersebut bekerja optimal, seperti saat karet wiper sudah keras, pandangan pengemudi bisa terhalang karena masih banyak air yang tersisa pada kaca dan bisa mempengaruhi keselamatan pengemudi itu sendiri maupun penumpang di dalam kabin

Jangan lupa untuk mengecek air wiper karena saat hujan air yang menempel pada kaca merupakan air kotor yang tercampur dengan debu dan air wiper akan membantu menghilangkan debu ataupun pasir yang menempel dari air hujan

2) Peralatan Tambahan

Saat hendak melakukan perjalanan, kita wajib membawa peralatan seperti obeng, kunci inggris, kunci pas, dongkrak, segitiga pengaman dan peralatan mekanik lainnya, namun saat musim hujan kita juga harus membawa beberapa peralatan tambahan seperti kanebo (lap khusus)

Kanebo (lap khusus) berguna untuk menghapus embun yang kadang muncul dikaca, sehingga pandangan pengemudi tidak terhalang oleh embun

b) Saat di Jalan

1) Perhatikan lingkungan sekitar

Selain memperhitungkan jarak mobil kita dengan mobil di sekeliling, kecepatan mobil juga harus dijaga

"Kecepatan kendaraan yang aman saat kondisi hujan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yaitu kondisi hujan (deras/sedang) dan kondisi jalan (datar/pegunungan)," ujar Bambang Supriyadi selaku Head Regional Technical Center wilayah IBT PT Astra Internasional Tbk

Hal tersebut disebabkan pengguna jalan tidak hanya Anda sendiri dan itulah sebabnya memperhatikan lingkungan merupakan hal yang juga wajib diperhatikan. Selain kecepatan, kita juga harus menyalakan lampu depan saat hujan turun agar mobil di depan bisa melihat pergerakan mobil Anda dan jangan lupa beri tanda sein kanan atau kiri saat hendak berpindah jalur ataupun berbelok

Kita juga perlu membunyikan klakson sesekali karena hujan yang deras terkadang membuat pengemudi sulit melihat pemandangan sekitar, baik di depan maupun di belakang mobil

2) Jaga kecepatan

Jalanan yang basah ditambah fungsi rem yang tidak maksimal sangat tidak baik saat kita hendak mengemudi dengan kecepatan tinggi, dimana kecelakaan karena ban slip atau licin bisa saja terjadi saat jalanan sangat basah dan itulah sebabnya Anda harus menjaga kecepatan agar tidak terjadi kecelakaan

3) Jangan menyalakan lampu hazard

Di Indonesia beberapa pengemudi sering menyalakan lampu hazard saat hujan deras dan hal tersebut dapat membingungkan pengemudi di belakang untuk mengetahui pergerakan mobil di depannya, karena saat Anda berganti jalur ataupun berbelok, mobil lainnya tidak bisa mengetahui karena lampu sein sedang digunakan sebagai lampu hazard

4) Jangan rem mendadak

Usahakan mengerem sebelum jarak mobil kita dekat dengan mobil di depan dan jangan rem mendadak karena fungsi rem saat hujan tidak maksimal akibat sisa air pada disc brake. Hal tersebut ditujukan guna mencegah kecelakaan baik untuk diri Anda sendiri maupun orang lain

5) Kondisi dalam kabin

Perhatikan juga kondisi dalam kabin seperti pemakaian AC (Air Conditioning), karena penggunaan AC terlalu dingin akan membuat kaca mobil berembun dan hal tersebut bisa berakibat pandangan pengemudi terganggu. Untuk menghilangkan embun tersebut, tekan tombol defroster yang terdapat pada dasbor

Apabila mobil Anda tidak dilengkapi fitur tersebut, alihkan arah angin AC ke sisi jendela untuk mencairkan embun dan kaca depan serta spion harus tetap terlihat dan jangan sampai terhalang oleh embun

6) Jangan gunakan lampu sorot

Pengemudi juga tidak dianjurkan menggunakan lampu sorot dikala hujan, karena cahaya dari lampu tersebut bisa memantul akibat tetesan air hujan dan hal tersebut berakibat pandangan Anda ke jalan terganggu. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan lampu kabut yang lebih ramah terhadap pandangan pengemudi
- See more at: http://www.rajatipsdantrik.com/2013/04/tips-mengemudi-kala-hujan.html#sthash.gkJ3SmKD.dpuf

Kiat berkendara di saat hujan



Merdeka.com - bat dampak pemanasan global, sepanjang tahun bisa terjadi anomali musim dan cuaca. Di saat memasuki musim panas, hujan justru turun, sebaliknya ketika periode penghujan datang terik menyengat. Dalam kondisi perubahan iklim, hujan atau cuaca panas bisa datang kapanpun. Untuk itu pengemudi dianjurkan untuk sigap mengantisipasi perubahan cuaca, termasuk pada musim penghujan berkepanjangan. Ketika berkendara di musim hujan pengemudi harus hati-hati dan merencanakan perjalanan sesuai dengan kondisi cuaca yang ada.Untuk membantu menavigasi jalanan basah, tim layanan Ford memberikan beberapa tips mengemudi yang dapat membantu Anda mencapai tujuan dan kembali dengan selamat. Berikut tipsnya:
1. Periksa keadaan mobil Anda sebelum bepergianPeriksalah rem, kemudi, tingkat cairan/level cairan (aki, air radiator, oli, bensin dan sebagainya), tekanan ban dan kedalaman ban, serta penghangat agar kendaraan Anda siap untuk menghadapi hujan deras.

2. Simpan kotak emergency di dalam mobilMengambil beberapa langkah terlebih dahulu dapat menghemat waktu, menghemat biaya untuk layanan darurat dan dapat membantu untuk menghindari stres di saat terjadi kerusakan. Paket emergency dapat memenuhi kebutuhan darurat Anda karena dilengkapi dengan ban cadangan, senter, sekring, pompa, air, perlengkapan pertolongan pertama (first aid) dan perlengkapan lainnya.

3. Pastikan wiper dalam kondisi dan berfungsi dengan baikJika karet wiper rapuh atau rusak, lebih baik menggantinya dengan yang baru sebelum turun hujan.

4. Perhatikan kecepatan mobil AndaPerhatikan kecepatan Anda. Mengemudi dengan kecepatan tinggi tidak diperlukan. Pada musim hujan, riak hujan ini dapat menimbulkan air diantara ban dan jalan, kondisi tersebut dapat menyebabkan pengendara kehilangan kendali dengan mudah.

5. Nyalakan lampuKetika mengemudi di saat hujan, nyalakan lampu depan mobil Anda. Cahaya dari lampu dapat membantu penglihatan Anda dan dapat memudahkan pengemudi lain melihat keberadaan Anda dari jauh.

6. Hindari rem mendadakSangat dianjurkan untuk menginjak rem secara perlahan-lahan. Jika anda menginjak rem hingga limit, ada kemungkinan mobil akan selip. Lebih baik jika Anda mengerem secara bertahap sebelum benar-benar berhenti.

7. Jaga jarakJika jalan basah, Anda butuh lebih banyak waktu dan jarak untuk bereaksi terhadap bahaya. Berhati-hatilah dengan tidak berkendara di belakang bus atau truk besar, karena air cipratan roda mereka dapat mengganggu penglihatan Anda.

8. Hindari genangan airAnda tidak pernah tahu seberapa dalam genangan air tersebut. Di samping itu, jika Anda menjejaki genangan yang dalam dengan kecepatan tinggi, hal itu dapat merusak bumper mobil atau radiator. Selain itu, jika air cipratan dari genangan itu menyiram bagian engine, maka mesin mobil dapat berhenti.Selamat berkendara di cuaca penghujan, dan berhati-hatilah, semoga Anda selamat. (kpl/nzr/bun)

Tips Berkendara Saat Hujan

Honda
Musim penghujan sudah tiba. Berkendara di musim hujan berarti kita harus mempersiapkan riding gear yang sesuai, memahami traksi, memastikan Anda dapat melihat dan terlihat dengan baik. Kendati banyak riders yang tidak suka membersihkan motor lepas terguyur hujan, namun cukup banyak yang gemar berkendara saat hujan. Lalu, kenapa mereka suka berkendara di atas sepeda motor saat kondisi jalan licin dan basah? Well… Bukan itu yang akan kita bahas di sini. Namun bagaimana caranya agar kita berkendara dengan aman dan selamat sampai tujuan kendati jalan sedang diguyur hujan.

Gunakan Perlengkapan Khusus Hujan
Elemen penting agar Anda bisa menikmati berkendara saat cuaca hujan adalah dengan menggunakan rain gear yang tepat. Belakangan banyak bermunculan di pasaran jas hujan dengan model two-piece yang dilansir oleh pabrikan ternama hingga industri rumahan. Namun yang terpenting bukan dari merk atau harga, namun dari kemampuannya menangkal air hujan membasahi tubuh serta kenyamanannya saat digunakan. Jas hujan yang nyaman pasti akan menunjang kenikmatan Anda saat melaju di atas sepeda motor. Jangan lupa untuk mengenakan sarung tangan anti-air alias waterproof yang dapat melindungi pergelangan tangan dan jemari dari serbuan dinginnya air. Tips: Masukkan bagian paling atas sarung tangan ke dalam bagian lengan jas hujan agar air hujan bisa langsung mengalir turun tanpa harus tembus ke dalam sarung tangan. Sepatu khusus riding yang tidak tembus air juga penting, terlebih saat Anda akan melakukan perjalanan jauh. Usah risau jika Anda tidak memiliki perangkat ini, cukup gunakan pembungkus sepatu yang banyak dijual toko-toko aksesoris yang terbuat dari material waterproof.

Perhatikan Traksi Ban
Jika Anda sudah siap dengan gear khusus untuk hujan, berarti Anda tinggal membereskan dua hal penting lainnya: traksi dan penglihatan. Traksi biasanya menjadi perhatian sebagian besar riders lantaran mereka tidak yakin apakah motornya bisa mencengkeram dengan baik lapisan aspal yang terguyur hujan. Anda harus memperhatikan tepian jalan yang biasanya berpasir, bagian jalan yang dilaburi cat (seperti pertemuan jalur busway dengan jalan raya), perlintasan kereta, marka jalan, hingga persimpangan ramai yang beresiko terkena ceceran solar atau oli. Biasanya bagian jalan seperti di atas menjadi lebih licin saat tersiram hujan. Namun semua berubah menjadi bencana jika ban motor Anda gundul. Ban motor yang tidak memiliki kembangan yang baik, cenderung lebih mudah kehilangan traksi, terlebih dalam kondisi hujan.

Menikung Dengan Hati-Hati
Menaklukkan tikungan di atas sepeda motor dalam kondisi permukaan jalan licin butuh pendekatan yang halus dan berhati-hati. Jangan pernah menekan tuas rem secara mendadak atau membelokkan kemudi dengan tiba-tiba. Bisa dipastikan Anda akan langsung mencium kerasnya permukaan aspal. Sebaiknya Anda melambatkan laju sepeda motor sebelum masuk tikungan dan membuka katup gas secara perlahan setelah keluar dari tikungan. Tidak hanya agar laju motor menjadi lebih pelan saat di tikungan, namun juga berjaga-jaga jika ada mobil atau kendaraan lain yang berhenti atau masuk di tikungan yang sama.

Tingkatkan Visibilitas
Langkah terakhir adalah memperhatikan visibilitas, baik penglihatan Anda maupun penglihatan orang lain terhadap Anda. Gunakan riding gear dengan warna-warna cerah seperti merah, hijau atau kuning dan menghindari penggunaan riding gear berkelir gelap agar pengendara lain bisa melihat Anda dengan baik. Atau gunakan riding gear yang telah dilengkapi dengan material yang bisa memantulkan cahaya, atau Anda bisa menambahkan sendiri bahan t di rsebut di riding gear yang Anda miliki.Tidak hanya itu. Anda juga bisa memakai pelindung kepala berwarna cerah agar pengendara lain menyadari kehadiran Anda di sekitarnya. Lalu bagaimana caranya meningkatkan penglihatan kita sendiri? Mungkin penggunaan helm yang dilengkapi dengan lapisan anti kabut bisa menjadi solusinya. Atau Anda bisa menggunakan  langkah alternative dengan mengoleskan tembakau di kaca helm atau meneteskan cairan jeruk lemon di kaca tersebut untuk mencegah kabut. Selamat mencoba..

Musim Hujan, Saatnya Menikmati “Rain Riding”


 
Musim hujan, seperti juga musim lainnya, dinanti dan juga dibenci. Dinanti, karena jika hujan, udaranya sejuk, segar dan membuat orang malas ke luar rumah. Sebagian orang mengatakan cuaca di musim hujan membuat pikiran jadi lebih kreatif karena hawanya yang sejuk. Selain itu, hawa sejuk tersebut kerap memancing nafsu kuliner dan juga nafsu ****. :D Namun, musim ini juga “dibenci”. Pasalnya, air hujan yang kerap datang tiap hari pasti akan membuat jemuran susah kering, badan gampang terkena flu jika kehujanan serta kendaraan yang gampang kotor karena terkena hujan sepanjang perjalanan.
Untuk kaum biker, atau pengendara roda dua, musim hujan juga menjadi momok. Berbeda dengan pengendara roda empat, atau penumpang angkutan umum, pengendara roda dua tidak punya pilihan untuk bersandar di jok sembari mendengarkan musik atau tidur melepas lelah sambil menunggu tiba di tempat tujuan. Biker harus menghadapi hujan, entah itu gerimis mengundang hingga hujan deras tak kenal ampun.
Lalu bagaimana menghadapi musim penghujan ini? Alam tidak bisa diprediksi, dan jika sudah mengeluarkan tabiatnya, manusia tidak bisa melawan. Maka yang harus dilakukan hanyalah beradaptasi. Marinir di belahan bumi manapun punya prinsip, “adapt and improvise”. Artinya, mari kita beradaptasi dengan iklim, dan berimprovisasi untuk kenyamanan dan keselamatan. Dan ternyata banyak juga orang yang menikmati berkendara di tengah guyuran hujan. Bukan karena mereka terpaksa, tetapi memang benar-benar menikmatinya. Beberapa rekan penulis seperti bro Nadi dan Andry Berlianti, adalah contoh penikmat wet riding.
 Lalu bagaimana menikmati berkendara saat hujan? Untuk menikmati wet riding Mulailah dari hal yang sederhana yaitu kesiapan kendaraan. Bagi biker yang suka merawat motornya, silahkan periksa semua elemen kendaraan anda. T-CLOCS biasanya disebut oleh biker. Motor diperiksa dari mulai kelistrikan, tekanan ban, lampu-lampu sinyal, suara mesin hingga bagian lainnya. Berkendara di musim hujan sudah menyita energi, permasalahan teknis bukanlah hal yang diidamkan.
 Setelah selesai pengecekan kendaraan, jangan lupa juga perlengkapan berkendara. Sarung tangan, helm, masker hingga sepatu riding yang mumpuni tentunya dibutuhkan. Oh ya, jangan lupa mengenakan celana. Baik itu yang diluar, atau celana dalam. :D
 Perihal sepatu, mungkin bro n sis banyak yang kurang sreg menggunakan sepatu boot di kantor. Itu sah-sah saja. Saran penulis, jika mempunyai box, simpan sepatu di box. Saat berkendara, tetap gunakan sepatu khusus riding. Toh nanti ketika tiba di kantor bisa diganti agar matching dengan pakaian di tempat kerja. Jika tidak punya box, ada baiknya sepatu disimpan saja di kantor, dan untuk berkendara, tetap menggunakan sepatu riding. Toh jika kena hujan, walaupun basah, sepatu cadangan di kantor siap digunakan.
Jika memungkinkan, bawalah sepatu boot seperti di atas.
 Selain sepatu, penulis juga kerap membawa sarung tangan cadangan. Seringkali, saat berangkat kerja, kita terkena hujan. Sarung tangan pun tetap digunakan sebagai bagian dari keselamatan berkendara. Dengan mempunyai cadangan, saat pulang, kita tetap bisa menggunakan sarung tangan yang bersih dan hangat. :D
 Nah yang kerapkali yang bikin miris namun tertawa penulis adalah jas hujan. Yah kita semua tahu jenis-jenis jas hujan. Ada yang berbentuk 1 setel baju dan celana, namun ada juga yang berbentuk jubah. Yang baik adalah yang berbentuk 1 setel baju dan celana. Karena dengan begitu, tidak merepotkan kita yang tengah berkonsentrasi berkendara. Sementara yang berbentuk jubah, atau kerap disebut Ponco, tolong jangan digunakan. Kenapa? Bukan, ini bukan soal gengsi. Tapi lebih kepada keselamatan si pengendara itu sendiri, dan juga orang lain disekitarnya. Seringkali penulis melihat pengendara yang menggunakan Ponco menutupi bagian belakang motor hingga lampu belakang. Alhasil, kita tidak tahu, apakah yang bersangkutan menurunkan laju kecepatan, atau hendak berbelok. Semua lampu sinyal tertutup jubah tersebut. Tidak jarang penulis memerhatikan kecelakaan kecil yang diakibatkan oleh pengendara motor yang menggunakan jas hujan model Ponco. Dan beberapa kali terjadi kecelakaan yang merengut nyawa karena jas hujan ini. Jadi saran penulis, gunakan jas hujan yang berbentuk 1 setel baju dan celana.
"Batman" Coat, tidak direkomendasikan untuk pesepeda motor. Gambar: rebornes.wordpress.com
Raincoat yang digunakan penulis, merk lokal, harga murah meriah bisa dilipat menjadi tas kecil.
Nah jika semua sudah ok. Maka kita siap untuk menikmati wet riding alias naik motor sambil hujan-hujanan. Kenapa sih repot? Menurut penulis, ini bukan repot, melainkan seninya berkendara motor saat musim hujan. Dengan persiapan yang ok, pikiran kita tidak bercabang dan panik saat berkendara di tengah hujan. Ini penting. Kenapa? Karena kunci keselamatan berkendara adalah pola pikir si pengendara itu sendiri. Ketika dia tenang, makan dia akan lebih baik berkonsentrasi. Namun jika sebaliknya, konsentrasi berkendara gampang buyar, emosional dan mempertinggi resiko mengalami kecelakaan.
Bagaimana jika menghadapi hujan deras disertai angin kencang, seperti yang baru-baru ini terjadi? Well, penulis sendiri tidak serta merta selalu menembus hujan. Jika tidak terlalu urgent kepentingannya, lebih baik melipir sejenak ke warung kopi terdekat. Toh memaksakan diri saat hujan deras juga tidak terlalu baik. Ingat, semakin deras hujan, semakin pendek jarak pandang. Riskan bagi bikers.
Berteduh di bawah jembatan, menyebabkan macet. Foto: Edo Rusia

 Dan jika bro n sis ingin berteduh, yah lebih baik seperti yang sudah penulis sampaikan sebelumnya. Berteduhlah di warung kopi, ruko atau tempat-tempat yang tidak mengganggu lalu lintas. Pernahkah terjebak kemacetan berjam-jam hanya karena adanya tumpukan orang berteduh di kolong jembatan? Alangkah baiknya jika kita berteduh di tempat yang tidak merepotkan orang lain. Biasanya, para penghuni toko atau ruko memaklumi orang yang berteduh saat hujan.
 Lalu bagaimana jika tidak ingin berteduh? Pahami resiko berkendara saat hujan. Siapkan kendaraan dan mental. Gunakan perlengkapan yang memadai, lalu, silahkan menikmati berkendara saat hujan. Ingat, safety first. Have a nice wet riding….

Facebook Twitter RSS